Pergaulan Dalam Islam

Posted Selasa, 29 November 2011 by anisa nadhira

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Dalam kehidupannya manusia membutuhkan orang lain karena manusia merupakan makhluk sosial. Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku.
Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya. Janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul. Seperti firman Allah SWT. dalam Al-quran surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya “ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 
Dalam rangka mewujudkan ukhuwah Islamiah ada beberapa tahapan  yang perlu diperhatikan. Secara garis besar tahapan tersebut dapat dibagi menjadi: 
            1. Ta'aruf
Ta'aruf dapat diartikan sebagai saling mengenal. Dalam rangka mewujudkan ukhuwah Islamiyah, kita perlu mengenal orang lain, baik fisiknya, pemikiran, emosi dan kejiwaannya. Ta'aruf ini perlu kita lakukan dari lingkungan yang terdekat dengan kita. Dengan keluarga, dengan lingkungan sekolah atau tempat bekerja, hingga berta'aruf dalam komunitas yang lebih luas.   
2. Tafahum
Pada tahap tafahum (saling memahami), kita tidak sekedar mengenal saudara kita, tapi terlebih kita berusaha untuk memahaminya. Sebagai contoh jika kita telah mengetahui tabiat seorang rekan yang biasa berbicara dengan nada keras, tentu kita akan memahaminya dan tidak menjadikan kita lekas tersinggung. Juga apabila kita mengetahui tabiat rekan lain yang sensitif, tentu kita akan memahaminya dengan kehati-hatian kita dalam bergaul dengannya. Perlu diperhatikan bahwa tafahum ini merupakan aktivitas dua arah. Jadi jangan sampai kita terus memposisikan diri ingin difahami orang tanpa berusaha untuk juga memahami orang lain.
3. Ta'awun
Ta'awun atau tolong-menolong merupakan aktivitas yang sebenarnya secara naluriah sering (ingin) kita lakukan. Manusia normal umumnya telah dianugerahi oleh perasaan 'iba' dan keinginan untuk menolong sesamanya yang menderita kesulitan sesuai dengan kemampuannya. Hanya saja derajat keinginan ini berbeda-beda untuk tiap individu.
4. Takaful
 Takaful ini akan melahirkan perasaan senasib dan sepenanggungan. Di mana rasa susah dan sedih saudara kita dapat kita rasakan, sehingga dengan serta merta kita memberikan pertolongan. Dalam sebuah hadits Rasulullah memberikan perumpamaan yang menarik tentang hal ini, yaitu dengan mengibaratkan orang beriman yang bersaudara sebagai satu tubuh.

Konsep Dasar Lingkungan Hidup

Posted by anisa nadhira

1.      Pengertian Lingkungan Hidup
Apakah lingkungan hidup itu? Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dapat dibedakan menjadi beberapa macam objek atau benda, diantaranya benda mati, benda hidup, benda nyata maupun abstrak. Lingkungan hidup meliputi alam sekitar termasuk manusia. Lingkungan merupakan satu kesatuan ekosistem yang saling mendukung satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup tidak hanya terdiri dari benda hidup saja, tetapi suatu kesatuan ekosistem (air, udara, tanah, sosial dan teknologi) termasuk benda mati yang menunjang kehidupan di bumi.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

2.      Norma-norma Lingkungan Hidup
Norma adalah aturan, ukuran atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai dan membandingkan sesuatu. Norma yang berkaitan dengan likungan hidup dapat dibedakan menjadi dua.
a.       Norma sosial
Norma social adalah norma yang dipakai untuk menilai suatu perilaku manusia, terutapa terhadap lingkungan hidup, berdasarkan kekuatan yang meningkat. Sementara itu yang dipandang sebagai norma social adalah cara, kebiasaan, tingkah laku, dan adat istiadat.
b.      Norma hukum
Indonesia sudah memiliki peraturan hukum berupa undang-undang khusus mengenai lingkungan hidup. Salah satunya  adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkunga Hidup yang memuat pengertian tentang lingkungan hidup, ruang lingkup, asas, tujuan serta sasaran, hak dan tanggung jawab masyarakat serta berbagai macam hal yang melingkupi lingkungan hidup.
Norma hukum lingkungan hidup sangat diperlukan karena menjadi panduan barsama dan kekuatan pendorong bagi masyarakat.

3.      Permasalahan Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan hidup yang diketahui dan diakibatkan oleh manusia:
a.       Penggundulan dan penebangan hutan
b.      Suhu udara yang semakin memanas akibat pemanasan global
c.       Matinya beberapa spesies hewan tertentu dan punahnya beberapa jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia.
d.      Ketidaksuburan tanah karena ekosistemnya terganggu
e.       Polusi udara, air, tanah, suara, pestisida, radiasi, cuaca, dan pencemaran lingkungan lainnya.
f.        Penyakit endemik

Masalah lingkungan hidup yang biasanya terikat dengan bencana alam:
a.       Banjir dan tanah longsor
b.      Gempa Bumi
c.       Letusan gunung berapi
d.      Angin puting beliung atau tornado

4.      Komponen Lingkungan Hidup
a.       Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan yang telah ada di alam tanpa campur tangan manusia. Contohnya seperti hutan belantara.
b.      Lingkungan Hidup Binaan
Lingkungan binaan adalah lingkungan yang sudah direkayasa oleh manusia. Contohnya seperti sekolah, perumahan dan perkantoran.
c.       Lingkungan Hidup Sosial Budaya
Lingkungan social budaya yaitu lingkungan yang dipengaruhi oleh sosial budaya masyarakat setempat.

5.      Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Konsep dasar lingkungan hidup antara lain:
a.       Lingkungan hidup adalah keseluruhan ruang yang ada di bumi yang terdiri dari air, tanah, udara, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya.
b.      Norma yang mendasari lingkungan hidup adalah norma sosial dan norma hukum.
c.       Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lingkungan alami, lingkungan binaan, dan lingkungan sosial budaya.
d.      Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan hidup yang masing-masing makhluk hidup dan komponen di dalamnya dapat berinteraksi dengan baik.
e.       Lingkungan hidup yang berada di bumi, baik benda mati atau hidup, manusia dan alam mampu berhubungan secara timbal balik.

6.      Manfaat Lingkungan Hidup
a.       Menyediakan sumber daya alam bagi kebutuhan hidup manusia.
b.      Menyediakan ruang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk melakukan aktifitas kesehariannya, untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
c.       Memberikan kesempatan bagi manusia terutama untuk bereksplorasi, membuat berbagai macam penemuan baru dengan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh manusia melalui pengamatan dan penelitian.
Membantu manusia mengenal siapa dirinya dan apa peran sertasnya dalam suatu ekosistem

Jilbab Pembawa Barokah

Posted Kamis, 10 November 2011 by anisa nadhira

Nazwa hidup dalam lingkungan keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bekerja serabutan. Tak jarang ayahnya tidak membawa uang saat pulang ke rumah. Sedangkan ibunya bekerja sebagai tukang cuci. Sejak kecil Nazwa selalu hidup sederhana. Ketika punya uang, Nazwa lebih memilih menggunakan uang itu untuk biaya keperluan sekolah. Namun kesederhanaanya itu tidak membuat Nazwa dikucilkan oleh teman-temannya di kelas. Dia sangat dihargai sebab Nazwa termasuk siswa yang pandai. Bahkan Nazwa mendapatkan beasiswa dari sekolahnya.
Nazwa termasuk siswa yang dikenal satu sekolah. Selain dia dikenal sebagai siswa yang pintar, Nazwa juga dikenal sebagai remaja yang cantik, ramah dan pandai berdakwah. Kemanapun dia pergi, jilbabnya selalu dia kenakan sehingga menambah kecantikanya. Nazwa juga selalu diundang oleh majelis ta’lim untuk berdakwah pada hari Minggu pagi dan sore harinya Nazwa mengajar mengaji di mesjid dekat rumahnya.
Pada suatu hari, temannya yang bernama Sasi membawa sebuah majalah muslimah dan diperlihatkan kepada Nazwa.
“Naz, coba lihat majalah ini! Majalah ini sedang mencari seorang model muslimah. Kamu ikutan ya!” Ujar Sasi.
“Jadi model? Nggak ah, aku gak berminat. Lagi pula aku gak punya uang untuk membayar pendaftarannya.” Sahut Nazwa menolak.
“Ayolah Naz, kamu kan cantik, aku yakin kamu bakal keterima jadi model. Aku aja deh yang bayarin uang pendaftaran kamu. Jadi kamu tinggal hadir aja pas penyeleksiannya.” Kata Sasi agak memaksa.
“Gak perlu, Sas. Aku gak mungkin keterima. Aku kan gak punya baju bagus. Selain itu aku gak punya uang untuk membeli make up yang harganya sama dengan harga aku makan dua kali.” Sahut Nazwa.
“Udah deh, kamu tinggal ikut aja! Masalah uang pendaftaran, baju, make up dan yang lainnya serahin aja ke aku.” Kata Sasi.
Keesokan harinya Sasi memberikan selembar kertas yang berisi nomor peserta dan tata tertib untuk mengikuti penyeleksian menjadi model. Dengan berat hati Nazwa menerima nomor peserta itu. Namun ada rasa bahagia dalam hatinya karena bisa mengikuti penyeleksian itu.
Sesampainnya di rumah, Nazwa menunjukan nomor peserta itu kepada kedua orang tuanya. Namun ketika Nazwa menunjukan nomor peserta itu, kedua orang tuanya marah.
“Nomor peserta apa itu, Nazwa?” Tanya ayahnya dengan nada marah.
“Iii,,,ini nomor peserta untuk iiikut penyeleksian menjadi model, yah.” Sahut Nazwa dengan gugup.
“Dari mana kamu mendapatkan uang untuk mengikuti penyeleksian itu?” Tanya ibunya.
“Kamu gak mencuri kan Nazwa? Ingat kita itu miskin. Untuk makan saja kita kesusahan, apalagi iuntuk membayar pendaftaran itu dan membiayai kamu sebagai model!!” Sambung ayahnya semakin marah.
“Astagfirullohaladzim. Ayah, Ibu,, Nazwa tidak mungkin mencuri. Mencuri itukan dosa. Ayah, Ibu,, Nazwa mohon maaf jika Ayah dan Ibu tidak suka Nazwa mengikuti penyeleksian itu. Tapi sungguh Nazwa tidak mencuri untuk membayar pendaftaran itu.” Sahut Nazwa sambil menangis.
“Kalau kamu tak mencuri, dari mana kamu mendapatkan uang untuk membayar pendaftaran yang semahal itu?” Tanya ibunya.
“Sasilah yang telah membayarkan pendaftaran itu. Semula Nazwa menolak, namun Sasi memaksa Nazwa untuk menerima nomor peserta itu. Bahkan Sasi berjanji untuk membiayai seluruh kebutuhan Nazwa menjadi model.” Sahut Nazwa.
“Ayah tidak percaya, Nazwa!” Bentak Ayahnya.
Saat Nazwa dimarahi oleh kedua orang tuanya, tiba-tiba Sasi datang.
“Bapak, Ibu, saya mohon maaf telah lancang masuk ke dalam rumah. Tapi saya tadi sudah mengetuk pintu, namun tidak ada yang membukakannya. Saya mendengar Nazwa sedang dimarahi, saya langsung masuk karena saya sangat yakin Nazwa dimarahi karena nomor peserta yang dia dapat dari saya.” Kata Sasi dengan lembut.
“Untuk apa kamu mendaftarkan Nazwa dalam penyeleksian model itu? Apakah kamu menghina keluarga kami yang miskin ini?” Kata ayah Nazwa.
“Subhanalloh, Pak, Bu, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya ingin membantu Nazwa saja. Saya yakin Nazwa bisa menjadi model. Nazwa adalah remaja yang cantik, selain itu juga dia menggunakan jilbab. Sebab majalah itu membutuhkan model yang cantik dan berjilbab. Honor yang lumayan besar dapat digunakan untuk keperluan keluarga Bapak.” Sahut Sasi menjelaskan.
Pada saat Sasi sedang berbicara, kedua orang tua Nazwa terdiam sambil memikirkan perkataan Sasi yang ada benarnya juga. Tak lama kemudian, kedua orang tua Nazwa mengizinkan Nazwa untuk mengikuti penyeleksian itu dengan catatan jika Nazwa menjadi model maka Nazwa harus tetap mengutamakan beribadah dan sekolahnya. Kedua orang tua Nazwa pun meminta maaf karena telah berburuk sangka kepada Nazwa. Akhirnya, Nazwa mengikuti penyeleksian itu.
Syukurlah, Nazwa menjadi juara pertama dalam penyeleksian model itu dan diterima menjadi model di majalah muslimah. Dia di kontrak selama beberapa tahun untuk menjadi model di majalah tersebut. Dan honor yang dia dapatkan, Nazwa berikan kepada ibunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kini keluarga Nazwa tak lagi hidup dalam kemiskinan. Keluarganya hidup serba berkecukupan.